Tugas 3 Perilaku Organisasi EKMA4158 Universitas Terbuka


Tugas 3 Perilaku Organisasi EKMA4158 Universitas Terbuka

NAMA            : ADI MULIYONO
NIM                : 030149918
MTK               : PERILAKU ORGANISASI/TT 3
KELAS           : 2017.1/AKUNTANSI SMT 2
                         UPBJJ UT JEMBER – POKJAR PEMKAB SITUBONDO


  1. Apapun bentuk organisasi atau perusahaannya, konflik dapat terjadi. Bagaimana menurut pendapat Anda? Jelaskan dan berikan contoh kasusnya.
Jawab : Apapun organisasinya, tidak  akan dapat terhindar dari yang namanya konflik. Karena organisasi merupakan kumpulan dari beberapa orang yang memiliki watak, kepribadian, dan cara berfikir yang berbeda-beda, karena perbedaan itulah konflik sering terjadi. Setiap organiasi atau perusahaan tentu akan terjadi konflik dan hal ini tidak dapat dihindari. Contohnya, saya bekerja di puskesmas asembagus, dimana dalam organisasi tersebut terdapat banyak watak dan kepribadian yang berbeda – beda antar karyawan, ada yang mempunyai watak keras, contohnya perawat x yang dalam melakukan tindakan medis kurang lembut terhadap pasien. Suatu hari perawat tersebut menangani pasien luka akibat KLL, ia membersihkan luka tersebut dengan kasar, sehingga pasien komplain terhadap teman sejawatnya. Ketika teman sejawatnya memberikan teguran, perawat tersebut cenderung cuek dan tidak menggubris teguran tersebut dengan alasan ia pernah bekerja di rumah sakit sehingga melayani pasien dengan cepat, tetapi pendapat teman sejawatnya adalah instansi kita bukan rumah sakit yang menerima banyak pasien, sehingga diperlukan perawat yang bersifat lembut terhadap pasien, disitulah terjadi konflik antar kedua belah pihak, sehingga diperlukan tindakan tegas dari kepala ruangan untuk menyelesaikan konflik tersebut.

  1. Apa yang Anda ketahui mengenai konflik fungsional dan disfungsional? Jelaskan dan kaitkan dengan teori-teori.
Jawab :
-          Konflik fungsional adalah konflik yang bertujuan meningkatkan kinerja kelompoknya, maksudnya disini meningkatkan kelompoknya adalah lebih mengutamakan kelompoknya dibandingkan kelompok-kelompok lain
-          Konflik disfungsional adalah konflik yang bertujuan memuaskan individu dan menurunkan kinerja kelompok, yang dimaksud meningkatkan individu adalah lebih mementingkan satu orang dibandingkan anggota lain sehingga mengakbatkan konflik.
-          Teori Robbins (1996:430) membagi konflik menjadi dua macam yaitu : konflik fungsional dan konflik disfungsional. Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja kelompok. Sedangkan kelompok disfungsional adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok.

  1. Menurut Anda, bagaimana pengaruh konflik di tempat kerja terhadap kinerja karyawan? Jelaskan dan berikan contoh kasusnya.
Jawab : Apabila penanganan konflik dilakukan secara optimal akan menghasilkan kinerja yang maksimal. Apabila tingkat penanganan konflik itu terlalu rendah, kinerja organisasi bisa mengalami penurunan, dan kelangsungan hidup organisasi terancam. Di lain pihak, bila tingkat konflik terlalu tinggi, kekacauan dan perpecahan juga bisa membahayakan kelangsungan hidup organisasi. Konflik dapat menghambat kinerja apabila dibiarkan berkepanjangan dan tidak mendapatkan penyelesaian konflik. Akan tetapi, konflik akan mendorong kinerja karyawan menjadi lebih baik apabila dikelola dan dikendalikan dengan tepat.
Contohnya, di Puskesmas Asembagus akan diadakan roling atau pergantian bidan magang wilayah untuk meningkatkan kompetensi. Tetapi dilain pihak bidan magang mengeluh karena harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru mulai dari koordinasi, laporan, kegiatan pengobatan, dll. Sehingga menyebabkan bidan magang komplain kepada bidan koordinator di Puskesmas dan menyebabkan konflik antara bidan magang wilayah dengan bidan koordinator, tetapi karena bidan magang melihat status kepegawaiannya rendah, sehingga mereka cenderung mengalah dan menghindar dari konflik tersebut. ini menyebabkan bidan magang tidak optimal dalam bekerja karena harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru sehingga menurunkan produktifitas kerja bidan magang untuk melaksanakan pelayanan kesehatan.
Sebenarnya konflik ini dapat diselesaikan dengan cara meminta kebijakan dari kepala puskesmas untuk tidak mengadakan rooling bidan magang di wilayah kerjanya, dengan koordinasi dan komunikasi dari bidan wilayah dan bidan koordinator.




SOCIAL MEDIA :
Send, Follow, and Add my social media :
 E-mail            : adim.1990ok@gmail.com
 Instragram        : INSTAGRAM
 Facebook          : FACEBOOK

jangan lupa share blog ini ke media sosial kalian, sebagai dukungan bagi saya agar terus meng share banyak ilmu dan informasi...

Terima Kasih... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 2 Akuntansi Keuangan Menengah 1 EKMA4210 Universitas Terbuka

Tugas 3 Pengantar Akuntansi Universitas Terbuka EKMA4115